Komunikasi Terapeutik - Bab II Tinjauan Teoritis

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    Pendidikan Kesehatan
Pengertian
  • Pendidikan kesehatan sebagai sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan individu, masyarakat dan ras. (Wood, 1926).
  • Dalam keperawatan, pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai pendidik.



Tujuan 
-    Tujuan pendidikan kesehatan

Secara umum yaitu mengubah perilaku individu / masyarakat dibidang kesehatan. (WHO, 1954).
Menurut Notoatmojo (1997), tujuan pendidikan kesehatan yaitu :
  1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.
  2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
  3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
  • Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sarana pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan, dan tingkat pelayanan pendidikan kesehatan.

1.    Sarana pendidikan kesehatan
  • a. Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu.
  • b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.
  • c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat.

2.    Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
  • a. Pendidikan kesehatan di sekolah.
  • b. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan.
  • c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh/karyawan.

3.    Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan
  • a. Promosi kesehatan (healt promotion).
  • b. Perlindungan khusus (specific protection).
  • c. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment).
  • d. Pembatasan cacat (disability limitation).
  • e. Rehabilitasi (rehabilitation).
Pentingnya pendidikan kesehatan dalam keperawatan
Pentingnya pendidikan kesehatan dalam keperawatan dapat digambarkan seperti yang dikemukakan Nototamojo (1997) tentang hubungan status kesehatan perilaku, dan pendidikan kesehatan memodifikasi konsep Blum dan Green.


“Skema Hubungan Status Kesehatan, Perilaku & Pendidikan Kesehatan”

Komunikasi dalam pendidikan kesehatan

Peran komunikasi dalam pendidikan kesehatan yang utama adalah mengkondisikan faktor predisposisi. Komunikasi yang terjadi mengambarkan hubungan interaksi perawat-pasien dalam arti komunikasi terjadinya timbal balik atau dua arah. Perawat sebagai sumber informasi mentransfer pengetahuan dan pasien memahami informasi yang diterima sebagai hasil belajar.

Metode pembelajaran dalam pendidikan kesehatan yaitu :

1.    Metode ceramah
2.    Metode diskusi kelompok
3.    Metode panel
4.    Metode forum panel
5.    Metode permainan peran
6.    Metode simposium
7.    Metode demonstrasi

Alat bantu pembelajaran dalam pendidikan kesehatan

Alat bantu pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran dan biasa dikenal dengan nama alat peraga pengajaran.



Keterangan :
1.    Kata-kata
2.    Tulisan
3.    Rekaman, radio
4.    Film
5.    Televisi
6.    Pameran
7.    Kunjungan lapangan
8.    Demonstrasi
9.    Sandiwara
10.    Benda tiruan
11.    Benda asli

Macam-macam alat bantu

1.    Alat bantu pandang
  • Alat yang diproyeksikan, contoh : terawangan (slide), film, film strip.
  • Alat yang tidak diproyeksikan, contoh : gambar, peta, bagan, boneka.
2.    Alat bantu dengar.
3.    Alat bantu pandang dengar.
4.    Alat bantu berdasarkan pembuatannya :

  • Alat bantu elektronik yang rumit.
  • Alat bantu sederhana, contoh : leaflet, model buku bergambar, benda-benda nyata, papan tulis, flip chart, poster, boneka, phamtom, spanduk.
Pendidikan kesehatan dalam keperawatan

-    Pengkajian kebutuhan belajar

Pengkajian dapat diperoleh dari riwayat keperawatan dan hasil pengkajian fisik serta melalui informasi dari orang yang dekat dengan klien. Pengkajian juga mencakup karakteristik klien yang mungkin akan mempengaruhi proses belajar, misalnya kesiapan belajar, motivasi untuk belajar, dan tingkat kemampuan membaca.

1.    Pengkajian faktor predisposisi
  • a. Pengkajian riwayat keperawatan, yang berisi informasi tentang usia akan memberi petunjuk pengenai status perkembangan seseorang, perspsi klien tentang keadaan masalah kesehatannya, kepercayaan klien, keadaan ekonomi klien, bagaimana klien belajar, pendukung klien dalam proses belajar.
  • b. Pengkajian fisik, Status mental, kekuatan fisik, status nutrisi.
  • c. Pengkajian kesiapan klien untuk belajar; kesiapan emosi, kognitif, berkomunikasi.
  • d. Pengkajian motivasi.

2.    Pengkajian faktor pemungkin
Mencakup keterampilan serta sumber daya yang penting untuk menampilkan perilaku sehat.

3.    Pengkajian faktor penguat
Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak.

-    Penegakan diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar di kelompokak di bawah kategori kurang pengetahuan.

-    Perencanaan pendidikan kesehatan

a.    Menentukan prioritas pengajakan
b.    Menetapkan tujuan belajar
c.    Memilih subtansi atau isi materi yang dipilih
d.    Memilih strategi belajar
e.    Memilih alat bantu mengajar
f.    Membuat rencana evaluasi

-    Implementasi pendidikan kesehatan

Perawat perlu fleksibel dalam mengimplementasikan berbagai rencana pengajaran, karena perencanaan mungkin membutuhkan perbaikan, implementasi rencana mengajar memerlukan keterampilan personal, seperti teknik komunikasi.
-    Evaluasi pendidikan kesehatan

1.    Evaluasi belajar klien

Pendokumentasian proses belajar mengajar adalah hal yang sangat penting sebab hal ini memberikan suatu legalitas pencatatan bahwa mengajar telah dilakukan dan dokumen ini merupakan alat komunikasi dengan profesi lain dalam pelayanan kesehatan. Hal ini yang penting didokumentasikan adalah respon klien dan orang-orang yang mendukungnya.

2.    Evaluasi mengajar

Evaluasi perlu dilakukan terhadap proses belajar mengajar agar perawat senantiasa terus meningkatkan kualitas layanan keperawatan, khususnya kualitas tindakan keperawatan pendidikan kesehatan.

No comments:

Post a Comment